#KaryaSahabatKK: Destinasi Indah, Emisi Tinggi: Liburan Bijak 

dengan Meminimalisir Jejak Karbon


Sumber gambar: Canva

oleh Gresna Wini Robaka, BIMA 2023 Awardee asal Nusa Tenggara Timur


Pernahkah SahabatKK berpikir bahwa liburan impianmu dapat berdampak negatif pada lingkungan? Destinasi wisata yang indah dan memukau bisa menjadi penyumbang emisi tinggi lho! Nyatanya, perjalanan wisata merupakan salah satu industri yang berkontribusi dalam menyumbang emisi karbon sebesar kurang lebih 8% dari total emisi karbon dunia (Lenzen et al., 2018). Hal ini dikarenakan aktivitas transportasi, penginapan wisatawan, dan berbagai aktivitas lainnya. Transportasi merupakan kegiatan yang memiliki persentase yang signifikan dibandingkan kegiatan lainnya. Lalu, jenis transportasi apa yang paling banyak menyumbang emisi karbon? Menurut Vourdoubas (2019), pesawat merupakan mode transportasi yang paling banyak menyumbang emisi karbon, yaitu sekitar 2.4% dari total emisi karbon dunia. Sebanyak 50% dari total keseluruhan jejak emisi yang dihasilkan oleh penerbangan global, ternyata dihasilkan hanya dari 1% pengguna maskapai!. Angka ini dipengaruhi oleh kecenderungan penumpang untuk memilih kelas bisnis dalam penerbangan, yang dapat menghasilkan emisi karbon 5 kali lebih besar dibandingkan kelas ekonomi. Jumlah penumpang yang dapat diangkut oleh maskapai kelas bisnis lebih sedikit daripada kelas ekonomi dalam satu penerbangan, karena jumlah kursi kelas bisnis rata-rata lebih besar hingga dua kali lipat dari kelas ekonomi. Perbedaan jumlah penumpang dalam satu kali penerbangan ini menghasilkan lebih banyak karbon emisi.  Apabila hal ini tidak dikendalikan, maka angka emisi jejak karbon akan terus meningkat secara masif dan pesat di masa mendatang. 

Jadi supaya menjaga bumi, apakah kita tidak boleh melakukan aktivitas wisata sama sekali? Tidak seperti itu SahabatKK, karena pariwisata juga punya peran penting dalam mendorong ekonomi lokal dan global secara keseluruhan. Di Indonesia sendiri, pariwisata merupakan salah satu industri penyumbang devisa terbesar, juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi SDM yang ada. Dengan demikian, yang perlu kita lakukan sebagai wisatawan adalah mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Seperti apa sih liburan yang ramah lingkungan dalam hal transportasi? Yuk cari tahu melalui tips dari Sofyan (2022) berikut ini! 


Apabila bepergian dengan jarak yang relatif dekat dengan destinasi, tidak perlu menggunakan pesawat  

Selama memungkinkan, sangat disarankan untuk menggunakan metode transportasi alternatif, terutama transportasi umum. Namun, perlu diingat bahwa melakukan perjalanan sendirian dengan mobil dapat menghasilkan emisi karbon yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat karena faktor jumlah penumpang yang terlibat dalam satu perjalanan.

Memesan penerbangan non-stop / yang tidak melakukan transit

Pesawat menghasilkan lebih banyak karbon selama take-off dan saat mendarat. Oleh karena itu lebih sedikit atau sama sekali tidak transit berarti jejak karbon yang dihasilkan juga lebih sedikit. 

Menggunakan kelas ekonomi

Jumlah penumpang yang dapat diangkut oleh maskapai kelas bisnis lebih sedikit daripada kelas ekonomi dalam satu penerbangan, karena jumlah kursi kelas bisnis rata-rata lebih besar hingga dua kali lipat dari kelas ekonomi. Perbedaan jumlah penumpang dalam satu kali penerbangan ini menghasilkan lebih banyak karbon emisi. 

Membawa barang bawaan secukupnya, jangan sampai berlebihan

Hal ini dikarenakan alat transportasi akan mengeluarkan lebih banyak bahan bakar ketika mengangkut bawaan yang lebih berat di dalamnya. Kamu bisa mengatasinya dengan menyewa peralatan seperti perlengkapan hiking, alat memancing, perlengkapan olahraga air, kamera atau peralatan fotografi di destinasi tujuan.

Melakukan slow-tourism, yaitu berwisata yang berfokus pada satu area destinasi saja

Berpindah-pindah lokasi menghasilkan banyak jejak karbon, apalagi kalau menggunakan kendaraan bermotor sebagai moda transportasi. Lebih baik, gunakan waktu kamu untuk menikmati satu area destinasi wisata. 


Itu dia beberapa cara yang bisa SahabatKK lakukan untuk berwisata dengan bijak dan mengurangi jejak karbon dan. Mari lestarikan lingkungan dan jaga bumi kita. Offset your carbon footprint!


Sumber

Lenzen, M et al. (2018). The carbon footprint of global tourism. Nature Climate Change, 8, 522–528.

Sofyan, H. M. (2022). Rethinking Tourism: Bepergian secara Bijak dengan Meminimalisir Jejak Karbon. Wise Steps Consulting. https://wisestepsconsulting.id/blog/rethinking-tourism-bepergian-secara-bijak-dengan-meminimalisir-jejak-karbon

Vourdoubas, J. (2019). Estimation of Carbon Emissions due to Tourism in the Island of Crete, Greece. JOURNAL OF TOURISM AND HOSPITALITY MANAGEMENT, 7(2). https://doi.org/10.15640/jthm.v7n2a3