#KaryaSahabatKK:Pengaruh Lingkungan dalam Mengerjakan Tugas


Sumber gambar: Canva

oleh Carmelita Winnie Joceline, BESTARI Batch 1 Awardee asal Kalimantan Barat


SahabatKK di sini lebih suka nugas di outdoor (luar ruangan) atau indoor (dalam ruangan)? 


Tahu gak sih, ternyata ada pengaruh mengerjakan tugas di ruangan indoor ataupun outdoor? Ayo simak bersama penjelasannya di bawah ini!



SahabatKK yang suka nugas di lingkungan indoor  pasti  merasa nyaman dan fokus ketika melakukan penugasan karena cenderung tidak berisik dibanding lingkungan outdoor dengan suara-suara bising. Tapi, nugas di lingkungan indoor juga ada kekurangannya. Kondisi yang lebih sepi membuat SahabatKK  lebih cepat merasa ngantuk. Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Nature Communications, “Efek ini berasal dari sinyal di bagian otak yang disebut  nucleus accumbens, yaitu bagian otak yang menerima informasi menyenangkan dan mengatur jumlah hormon bernama adenosin dalam tubuh. Ini adalah bagian otak yang memiliki berbagai fungsi.Hormon adenosin adalah hormon yang menyebabkan kantuk.


Kondisi ini berbalik dengan lingkungan indoor, tapi sama-sama punya pengaruh positif dan negatifnya lho SahabatKK.


Sisi positifnya, SahabatKK tidak cepat suntuk dan ngantuk karena kondisi outdoor yang lebih menyegarkan. Mengerjakan tugas di lingkungan outdoor juga dapat membantu sahabatKK menemukan ide-ide baru. Richard Louv, penulis buku Last Child in the Woods: Saving Our Children From Nature-Deficit Disorder, telah menyoroti pentingnya koneksi manusia dengan alam dan dampaknya pada kreativitas, kesehatan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Richard Louv membuktikan bahwa kenyamanan (well being) anak meningkat ketika berada di lingkungan outdoor.


Tapi, SahabatKK bisa saja tidak fokus mengerjakan tugas karena kondisi yang kadang berubah-ubah, seperti tingkat kebisingan ataupun  cuaca. 


Nah, SahabatKK bisa mempertimbangkan lagi ya ingin mengerjakan tugas di lingkungan indoor atau lingkungan outdoor! Karena kembali lagi ke preferensi diri kita masing-masing dan bagaimana kita menanggapi aksi eksternal saat mengerjakan tugas, apakah lebih fokus dan menemukan ide di lingkungan outdoor atau di lingkungan indoor.


Sumber


Louv, R. (2005). Last Child in the Woods: Saving Our Children From Nature-Deficit Disorder. New York: Algonquin Books.


M, N.M.E. (2021). Mengapa Mengantuk Saat Sedang Bosan? Ini Penjelasan Ilmiahnya. Hello Sehat.

https://hellosehat.com/saraf/saraf-lainnya/merasa-bosan-bikin-mengantuk/