Recap CBT Leadership #3 - Developing Emotional Intelligence for Higher Education Students
Halo, SahabatKK! Pernahkah kalian merasakan emosi yang naik turun tanpa kontrol? Atau bingung bagaimana cara terbaik menghadapi rasa marah atau sedih? Di CBT Leadership #3 kali ini, kita akan bersama Ka Siska Hamelia Putri seorang Psikolog untuk membahas lebih dalam tentang Regulasi Emosi. Yuk, simak dan temukan cara untuk mengelola emosi dengan lebih baik bersama ka Siska Hamelia Putri akan membahas lebih dalam mengenai Regulasi Emosi
Apa Itu Regulasi Emosi?
Regulasi emosi adalah kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri. Hal ini juga mencakup kemampuan kita untuk peka terhadap emosi orang lain. Menjadi pribadi yang mampu mengelola emosi dengan baik bakal membantu kita dalam pengambilan keputusan, berprestasi secara akademis, dan lebih terampil dalam interaksi sosial. Emosi bukanlah kelemahan, SahabatKK, tapi tanda bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan.
Tips Mengelola Emosi
Sadari Sensasi Tubuh
Ketika emosi muncul, coba rasakan apa yang terjadi di tubuhmu. Misalnya, detak jantung yang makin cepat saat marah atau napas yang lebih berat saat sedih.
Berikan Nama pada Emosi
Sebutkan emosi yang kamu rasakan. Apakah itu marah, kecewa, atau cemas? Dengan memberi nama, kita lebih mudah memahami dan mengendalikannya.
Terima Emosimu
Ingat, kamu bukan emosimu. Terima apa yang kamu rasakan tanpa harus merasa bersalah atau menyesal. Ini adalah langkah penting untuk mengenali emosi dengan bijaksana.
Ekspresikan dengan Cara Adaptif
Jangan pendam atau meledak-ledak. Cobalah mengekspresikan emosi secara sehat, seperti dengan menulis, berbicara dengan teman, atau melakukan aktivitas yang kamu sukai.
Kenali Makna di Balik Emosi
Setiap emosi punya alasan, entah itu kecewa karena ekspektasi atau marah karena ketidakadilan. Coba renungkan, apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh emosimu?
Cara Menangani Emosi
Beberapa cara tambahan untuk menangani emosi antara lain:
Pemilihan Situasi : Jika ada situasi yang membuatmu tidak nyaman, hindari atau ubah lingkungan tersebut
Modifikasi Lingkungan: Ciptakan lingkungan yang lebih positif atau nyaman untuk mendukung suasana hati yang lebih baik.
Ubah Sudut Pandang: Cobalah melihat dari perspektif yang berbeda. Bisa jadi, masalah yang kamu hadapi tidak seberat yang kamu kira.
Alihkan Perhatian : Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, seperti hobi atau aktivitas positif lainnya.
Pentingnya Dukungan Sosial :Terkadang, mengelola emosi sendiri bisa terasa sulit. Di sinilah peran dukungan sosial penting. Jangan ragu untuk cerita pada orang-orang yang kamu percayai atau, jika perlu, cari bantuan profesional. SahabatKK, kalian tidak sendirian.
Manfaat Jurnaling untuk Mengelola Emosi
Menulis atau jurnaling bisa jadi cara efektif untuk mengatasi emosi. Kamu bisa mencurahkan perasaan dalam tulisan, baik itu berupa cerita, puisi, atau gambar. Dengan menulis, kamu tidak hanya melepaskan emosi tapi juga meningkatkan pemahaman diri.
Kenali Tanda Kamu Perlu Bantuan Profesional
Jika kamu mulai sulit konsentrasi, pola tidur terganggu, kehilangan nafsu makan, atau merasa kewalahan secara emosional, mungkin ini saatnya untuk berbicara dengan profesional. Ingat, mencari bantuan bukanlah kelemahan, tapi langkah bijak untuk kesehatan mental.
Itulah sedikit tentang regulasi emosi, SahabatKK! Emosi adalah bagian dari diri kita yang tidak bisa diabaikan. Mari kelola emosi kita dengan bijak dan jadilah pribadi yang lebih kuat dan seimbang!
Yuk, Coba Praktikkan Hari Ini!
SahabatKK, mengelola emosi bukan sesuatu yang langsung sempurna dalam sekali coba. Butuh latihan dan kesabaran. Mulailah dengan langkah kecil, misalnya:
Kenali Emosimu Setiap Hari
Setiap malam sebelum tidur, coba refleksikan emosi yang kamu alami hari itu. Apa yang membuatmu merasa senang, marah, atau sedih? Dengan refleksi, kamu akan lebih peka terhadap apa yang membuat emosimu naik atau turun.
Tetapkan Waktu untuk Jurnaling
Jurnaling tidak harus panjang atau sempurna. Cukup luangkan 5-10 menit untuk menulis perasaanmu. Tuliskan hal-hal yang membuatmu bersyukur, pengalaman baik atau buruk, dan apa yang kamu